Free Gift

Stop Memaklumi Perasaan Pasangan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan yang Tidak Sehat

Sabo – Setiap hubungan pasti punya masa-masa indahnya masing-masing. Ada yang bermula dari obrolan panjang sampai larut malam, tawa kecil atas hal sepele, atau pelukan hangat yang bisa bikin hari buruk terasa lebih ringan. Tapi seiring waktu, ada kalanya situasi dan kondisi bisa berubah. Ketika rasa cinta kini terasa seperti beban yang didasari sejuta alasan. Mulai dari ketidakcocokan atau mungkin sikap pasangan yang berubah mendadak, kamu pun mulai bertanya-tanya, “Kenapa ya, hubungan ini malah bikin aku lelah?”

Sering kali, kita terlalu fokus mempertahankan seseorang sampai lupa bertanya apakah hubungan itu masih baik untuk diri kita sendiri. Sebab, tak semua hubungan yang terasa “penuh cinta” berarti sehat. Kadang, rasa sayang justru membuat kita bertahan di tempat yang menyakitkan. Kita terus berusaha menyesuaikan diri, menahan emosi, dan menormalisasi hal-hal yang seharusnya sudah tidak bisa ditoleransi.

Menurut pakar hubungan di Psychology Today, hubungan yang sehat bukan sekadar tentang dua orang yang saling mencintai, tapi dua orang yang sama-sama merasa aman, dihargai, dan didengarkan. Sementara BetterHelp menambahkan, hubungan yang nggak sehat biasanya ditandai dengan ketidakseimbangan, misal salah satu pihak terus memberi tanpa menerima, atau merasa takut untuk jujur karena takut kehilangan.

Dan ironisnya, tanda-tanda itu sering muncul diam-diam. Tidak selalu dalam bentuk pertengkaran besar, tapi lewat hal-hal kecil: cara dia memotong pembicaraanmu, nada suara yang meninggi saat kamu menolak, atau perasaan cemas yang muncul setiap kali ponselmu berbunyi. Lama-lama, kamu mulai kehilangan dirimu sendiri di tengah usaha untuk menjaga hubungan agar tetap pada status “baik-baik saja.”

Kalau kamu sering merasa hubunganmu bikin capek, sedih, atau bahkan merasa bersalah tanpa alasan yang jelas, mungkin bukan kamu yang terlalu sensitif tetapi kamu sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat. Nah, berikut lima tanda yang bisa membantu kamu mengenali apakah hubunganmu masih sehat atau sudah mulai melenceng tanpa kamu sadari!

1. Kamu Lebih Sering Takut daripada Tenang

Cinta seharusnya membawa rasa aman, bukan ketakutan. Tapi kalau kamu malah sering khawatir akan reaksi pasangan seperti takut dia marah, diam, atau ngambek hanya karena hal kecil, itu pertanda ada ketidakseimbangan kekuasaan. Hubungan yang didasari rasa takut, bukan kepercayaan, cenderung menjadi toksik karena salah satu pihak memegang kendali emosional yang berlebihan.

2. “Nggak Apa-Apa” padahal Kamu Tidak Baik-Baik Saja

Kamu terlalu sering berkata “nggak apa-apa” saat sebenarnya kamu terluka. Kamu menenangkan diri dengan pikiran “yang penting dia bahagia,” padahal kamu sendiri mulai kehilangan energi. Dalam hubungan yang tidak sehat, seseorang sering merasa bertanggung jawab atas perasaan pasangannya sampai lupa menjaga dirinya sendiri. Ini bukti nyata akan pengorbanan yang nggak seimbang.

3. Semua Salah Kamu

Kalau tiap ada masalah kamu yang selalu disalahin, bahkan untuk hal yang bukan tanggung jawabmu, itu tanda red flag besar. Melansir dari laman Simply Psychology, pasangan yang manipulatif akan membuatmu merasa bersalah agar mereka bisa mempertahankan posisi “benar.” Dalam jangka panjang, ini bisa menurunkan rasa percaya diri dan membuatmu ragu akan persepsimu sendiri.

4. Komunikasi Cuma Berjalan Satu Arah

Kamu berusaha menjelaskan perasaanmu, tapi yang kamu dapat hanya debat, diam, atau tanggapan dingin. Setiap kali kamu bicara, rasanya seperti berbicara ke dinding. Padahal, komunikasi yang sehat harusnya dua arah, ada ruang untuk mendengar dan dipahami. 

5. Kamu Tidak Lagi Kenal Diri Sendiri

Dulu kamu punya hal-hal yang kamu sukai, punya batas yang jelas, dan semangat yang tinggi. Sekarang, kamu lebih sering bingung dan kehilangan arah. Kamu menyesuaikan diri terlalu banyak sampai lupa siapa kamu sebelum hubungan ini dimulai. Ini adalah tanda serius bahwa hubungan sudah mengikis identitas pribadi. Hubungan yang sehat justru seharusnya memberi ruang bagi dua individu untuk tumbuh bersama. 

Pada akhirnya, cinta yang baik bukan soal siapa yang paling berkorban, tapi siapa yang membuatmu merasa aman menjadi dirimu sendiri. Hubungan yang sehat harus menenangkan, bukan menguras energi bahkan membuat sesak. Memang bukan hal yang mudah untuk mengakui bahwa hubungan yang kamu perjuangkan ternyata nggak sehat. Tetapi, jujur terhadap diri sendiri bukan berarti kamu menyerah, justru itu langkah pertama untuk menyembuhkan.

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar