Free Gift

Studi: Rutin Minum Teh Hijau Bisa Membantu Mencegah Demensia

AA1kQez2

Teh hijau dikenal luas karena manfaat kesehatannya, mulai dari membantu menurunkan berat badan hingga menjaga metabolisme tubuh. Akan tetapi, manfaatnya ternyata tidak berhenti di situ, sebuah studi terbaru menemukan bahwa rutin minum teh hijau juga bisa membantu mencegah demensia pada lansia.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal npj Science of Food (2025) ini berasal dari Jepang, dan menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau mungkin berdampak baik bukan hanya bagi tubuh, tetapi juga untuk kesehatan otak.

Dilansir MedicalNewsToday, para peneliti melibatkan hampir 9 ribu lansia untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh hijau dan kopi terhadap kesehatan otak. Para peserta diminta mencatat konsumsi harian teh hijau dan kopi mereka, yang mana satu cangkir teh dihitung sekitar 200 ml.

Peneliti kemudian membagi konsumsi teh hijau dan kopi menjadi empat kelompok: di bawah 200 ml, 201-400 ml, 401-600 ml, dan lebih dari 600 ml per hari. Setelah itu, para peserta menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk melihat kondisi jaringan otak mereka, terutama bagian materi putih (white matter).

AA1DOaVu

Mengutip Cleveland Clinic, materi putih tersebut berperan penting sebagai jalur komunikasi antar bagian otak. Kalau terjadi kerusakan di bagian itu, terutama saat usia di atas 60 tahun, fungsi memori dan koordinasi bisa ikut terganggu.

Lewat hasil pemindaian tersebut, peneliti menemukan bahwa peserta yang rutin minum teh hijau memiliki kondisi otak yang lebih sehat, dengan lebih sedikit kerusakan pada materi putih dan risiko demensia yang lebih rendah.

Temuan tersebut bukan tanpa alasan. Steven Allder, konsultan neurolog yang tidak terlibat dalam penelitian, menjelaskan bahwa efek tersebut mungkin berkaitan dengan senyawa khas dalam teh hijau yang berperan melindungi sel-sel otak dari kerusakan.

“Sifat neuroprotektif dari katekin seperti EGCG yang terdapat dalam teh hijau, yang berfungsi melawan stres oksidatif, mengurangi peradangan, dan menghambat pembentukan beta-amiloid,” jelas Allder, dikutip dari MedicalNewsToday.

Selain itu, Allder juga menjelaskan bahwa manfaat serupa tidak ditemukan pada kopi. Menurutnya, kopi tidak mengandung senyawa katekin yang dikenal mampu melindungi sel-sel otak dari kerusakan.

“Kopi tidak menunjukkan manfaat serupa, kemungkinan karena komposisi unik teh hijau, seperti kandungan katekin, lebih efektif melawan kerusakan pada materi putih otak dibandingkan senyawa utama dalam kopi, yaitu asam klorogenat dan kafein,” tambahnya.

Namun, berdasarkan penelitian tersebut, efek perlindungan teh hijau pada otak tidak terlihat pada peserta yang mengalami depresi atau memiliki genetik alel Apolipoprotein E4 (APOE4), faktor risiko utama penyakit Alzheimer.

Para peneliti menilai bahwa pada kelompok tersebut, konsumsi teh hijau belum cukup efektif untuk mencegah kerusakan jaringan otak.

Kendati demikian, temuan ini tetap dianggap menjanjikan karena menunjukkan potensi teh hijau dalam menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko demensia di usia lanjut. Meski bermanfaat, Allder mengingatkan agar konsumsi teh hijau tetap dalam batas wajar.

“Meski teh hijau umumnya aman, konsumsi berlebihan (lebih dari 3–4 cangkir per hari) dapat menyebabkan efek samping seperti insomnia, gangguan pencernaan, atau kerusakan hati akibat kadar kafein atau katekin yang tinggi,” pungkasnya.

Reporter Salsha Okta Fairuz

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar