Free Gift

Sutradara dan Produser Siapa Dia: Film Musikal Ini Denyut Kehidupan Melalui Musik, Tarian, dan Melodrama

HARIAN BOGOR RAYA – Film musikal Siapa Dia akhirnya tayang perdana dan langsung menjadi sorotan publik. Lebih dari sekadar hiburan, karya terbaru Garin Nugroho ini dihadirkan sebagai bentuk penghormatan untuk perjalanan bangsa Indonesia yang sebentar lagi merayakan 80 tahun kemerdekaan.

Sutradara Garin Nugroho menegaskan bahwa Siapa Dia tidak hanya bercerita tentang sejarah dalam arti politik dan perjuangan senjata, melainkan juga menelusuri denyut kehidupan melalui musik, tarian, dan melodrama.

“Siapa Dia adalah sebuah kado kemerdekaan untuk Indonesia. Lewat surat-surat cinta yang melintasi generasi, saya ingin menghadirkan sejarah bangsa ini bukan hanya lewat peristiwa politik, tetapi lewat denyut melodrama, musik, dan tarian. Karena sejarah bukan hanya catatan, tapi juga perasaan,” ungkap Garin.

Lebih lanjut, Garin menekankan bahwa sejarah kebangsaan juga tercermin dalam perjalanan seni dan budaya populer. Para seniman—baik artis, penyanyi, maupun penari—membawa narasi kehidupan yang memperkaya identitas bangsa.

“Negara itu sebenarnya sebuah film. Inilah kenapa kita berusaha mewujudkan ‘Siapa Dia’, karena film ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga pendidikan yang akan hidup selamanya,” katanya.

Menurut Garin, Siapa Dia adalah refleksi dari bagaimana bangsa Indonesia membangun dirinya lewat seni. Tidak hanya mengangkat kisah perjuangan, tetapi juga merayakan budaya populer yang lahir dari tiap generasi.

“Rayakan 80 tahun Indonesia merdeka dengan ‘Siapa Dia’. Karena dia itu bukan hanya tokoh di film, tapi juga anda semua, kita semua sebagai bagian dari bangsa ini,” ujarnya penuh makna.

Senada dengan Garin, produser film ini juga menekankan pentingnya seni dalam sejarah kebangsaan Indonesia. Menurutnya, bangsa ini tidak hanya berdiri karena senjata, tetapi juga karena budaya yang ikut membentuk karakter kolektif.

“Sejarah Indonesia bagaimana bangsa kita tidak hanya berdiri dari senapan, tetapi juga menjadi bangsa yang utuh berkat budaya. Dalam film ini tergambar bagaimana budaya film, budaya pop, dan kreativitas ikut membentuk jati diri bangsa*,” tutur sang produser.

Ia berharap, Siapa Dia bisa menjadi referensi baru bagi generasi saat ini dalam memahami sejarah bangsa dari sisi budaya.

“Kami tidak ingin menyebutnya sebagai standar, tapi setidaknya film ini bisa menjadi cermin bagaimana bangsa kita berkembang lewat seni. Harapan saya, semoga karya ini bisa diterima oleh masyarakat dan menjadi kado kemerdekaan ke-80 Indonesia,” tambahnya.

Siapa Dia pun tidak hanya tampil sebagai tontonan musikal megah, tetapi juga sebagai ruang refleksi. Melalui tarian, lagu, dan narasi lintas zaman, film ini ingin mengingatkan bahwa identitas bangsa adalah hasil perpaduan antara perjuangan, seni, dan cinta yang diwariskan dari generasi ke generasi.***

Want a free donation?

Click Here