Sabo, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menandatangani conditional spin-off agreement dengan anak usahanya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) dengan nilai transaksi Rp35,78 triliun.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Telkom menjelaskan bahwa rencana pemisahan tidak murni atau spin-off tersebut mencakup sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity.
SVP Corporate Secretary Telkom Indonesia, Jati Widagdo, mengatakan bahwa transaksi ini bertujuan menciptakan nilai tambah, meningkatkan efisiensi, serta mengoptimalkan pemanfaatan aset jaringan fiber optik milik perseroan.
Aksi tersebut juga diharapkan memperkuat posisi emiten BUMN telekomunikasi ini sebagai penyedia infrastruktur konektivitas utama di Indonesia.
“Rencana transaksi ini juga mendukung agenda nasional dalam mempercepat pemerataan digitalisasi, meningkatkan penetrasi fixed broadband, serta memastikan ketersediaan konektivitas yang andal dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Senin (20/10/2025).
Berdasarkan perjanjian tersebut, nilai transaksi akan mencapai Rp35.787.258.000.000 atau Rp35,78 triliun. Setelah transaksi, TLKM akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas di TIF dengan kepemilikan 99,99%.
Jati menuturkan aksi korporasi ini merupakan transaksi material sebagaimana diatur di POJK No.17/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, serta tergolong transaksi afiliasi berdasarkan POJK No.42/2020.
Meski demikian, TLKM memastikan tidak terdapat benturan kepentingan dalam transaksi ini. Selain itu, karena TIF merupakan anak usaha yang dikonsolidasi, perseroan menilai tidak ada dampak terhadap kondisi keuangan Telkom.
Berdasarkan presentasi perseroan semester I/2025, manajemen TLKM menyebut rencana pelepasan bisnis kabel optik ke anak usaha PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) atau Infranexia dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama dilakukan dengan melepas lebih dari 50% aset fiber optik TLKM dan bisnisnya ke TIF dengan estimasi pada kuartal IV/2025. Tahap kedua pelepasan sepenuhnya dipindahkan ke TIF dengan estimasi semester II/2026.
Perseroan juga menjajaki strategi kemitraan untuk membesarkan bisnis Fiber Co itu. Saat ini, TLKM sedang menyiapkan pemindahan aset dan karyawan.
TLKM juga menyebut empat tujuan dari strategi itu yakni mengoptimalkan aset fiber, membangun kemitraan strategis guna membuka peluang ekspansi, meningkatkan daya saing bisnis, dan ekspansi organik dan anorganik.
“Secara resmi spin off kita lakukan Desember 2023, tapi aset belum ditransfer, manajemen sudah diberikan. Jadi nanti ketiban aset sudah enggak kaget, siap lari,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Angelo Syailendra dalam media briefing yang digelar di Jakarta pada Agustus 2025.
__________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sabotidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.






