Sabo – Manchester United resmi melangkah ke era baru. Klub raksasa Premier League itu mengumumkan proyek pembangunan stadion supermodern.
Diperkirakan biaya pembangunannya mencapai £2 miliar (sekitar Rp42 triliun), angka yang membuat “The Theatre of Dreams” versi baru ini disebut-sebut akan menjadi stadion sepak bola paling megah di Inggris bagian utara.
Dilansir dari podfollow.com, proyek ini dikonfirmasi langsung oleh Chief Operating Officer (COO) Manchester United, Collette Roche, yang menjelaskan rencana ambisius klub untuk membangun stadion berkapasitas 100.000 kursi sebagai pengganti Old Trafford.
Dalam podcast We Built This City, Roche menegaskan bahwa tanggung jawab utama pembangunan akan ditanggung penuh oleh klub.
“Kami memahami bahwa stadion adalah tanggung jawab kami. Kami ingin menyediakan stadion yang luar biasa bagi para penggemar kami,” ujar Roche.
“Kami akan membayar £2 miliar, saya rasa menurut perkiraan terakhir, agar mampu melakukannya.”
Stadion baru ini akan menjadi bagian dari proyek regenerasi besar yang dijuluki “Wembley dari Utara” oleh salah satu pemilik klub, Sir Jim Ratcliffe.
Target sementara penyelesaian ditetapkan pada tahun 2030, menandai tonggak baru dalam sejarah panjang Manchester United.
Minta Dukungan Pemerintah
Meski klub siap menanggung biaya pembangunan stadion, Roche menjelaskan bahwa United tetap membutuhkan dukungan pemerintah Inggris untuk pengembangan infrastruktur di sekitar Old Trafford. Mulai dari akses transportasi, fasilitas publik, hingga revitalisasi bisnis lokal.
“Tidak ada gunanya membangun stadion terbaik dan terbesar di Inggris, apalagi jika berada di pulau yang sulit dijangkau karena tidak ada akses transportasi,” kata Roche.
“Atau orang-orang tidak bisa datang di hari libur, atau bisnis lokal tidak bisa berpartisipasi. Jadi, permintaan kami kepada pemerintah adalah agar mereka mendukung. Bukan pembangunan stadionnya, tetapi infrastruktur dan regenerasi wilayah tersebut,” lanjutnya.
Ia juga mengonfirmasi bahwa Wali Kota Greater Manchester, Andy Burnham, serta Dewan Trafford “sangat ingin bekerja sama” dengan klub untuk mewujudkan proyek tersebut.
Sengketa Harga Tanah Jadi Hambatan
Rencana ambisius ini sempat tersendat pada bulan Agustus lalu akibat sengketa harga tanah antara klub dan pemilik lahan, Freightliner.
Perusahaan tersebut menilai lahan yang dibutuhkan klub bernilai sekitar £400 juta, sementara United memperkirakan harga realistisnya hanya di kisaran £40–50 juta. Namun Roche tetap optimistis.
“Dan ketika kami mencermatinya lebih dekat, hal ini sebenarnya memenuhi banyak kriteria bagi pemerintah terkait strategi pertumbuhan mereka,” tuturnya.
“Jadi, sangat mudah bagi kami untuk menggunakan ini sebagai katalisator dalam mewujudkan rencana pemerintah.”
Old Trafford, yang selama puluhan tahun menjadi simbol kejayaan Manchester United, kini memang sudah menunjukkan tanda-tanda usia. Mulai dari atap bocor hingga fasilitas yang usang, banyak yang menilai stadion bersejarah itu membutuhkan pembaruan besar.
Dengan proyek “New Trafford” ini, Manchester United ingin menghadirkan stadion yang tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga membangkitkan kembali semangat kota Manchester. (*)
