SYDNEY, Sabo– Setelah hampir sepuluh tahun vakum dari dunia musik, band asal Australia The Temper Trap resmi merilis single terbaru mereka berjudul “Giving Up Air”.
Melansir Rolling Stones, Lagu ini hadir dengan nuansa synth-pop yang melankolis, menggabungkan melodi euforik dengan lirik yang menyentuh tentang beratnya rasa kehilangan.
Frontman sekaligus vokalis utama band, Dougy Mandagi, menggambarkan lagu ini sebagai refleksi dari pengalaman hidup yang sangat pribadi.
“‘Giving Up Air’ adalah lagu yang sangat penting bagi saya tentang momen yang mengubah hidup dan rasa sakit tak terbayangkan saat kehilangan seseorang yang dicintai dalam keadaan tragis, mulai dari keterkejutan, kesedihan, kemarahan, hingga menemukan secercah harapan di antaranya,” ujar Dougy.
Dougy juga mengungkapkan bahwa lagu iniawalnya ditulis untuk proyek solonya, Bloodmoon, namun kemudian berkembang menjadi karya The Temper Trap secara penuh.
“Beberapa dari kalian mungkin mengenal lagu ini. Awalnya ditulis untuk proyek solo saya, Bloodmoon, tapi saat kami mulai mengerjakannya bersama The Temper Trap, rasanya ajaib — seperti lagu ini akhirnya menemukan rumah yang sebenarnya. Terima kasih untuk semua dukungan kalian sejauh ini, itu berarti dunia bagi kami dan mengingatkan mengapa kami terus membuat musik,” tambahnya.
Single “Giving Up Air” hadir sebagai lanjutan cepat dari rilis sebelumnya, “Lucky Dimes”, yang menjadi penanda kembalinya The Temper Trap setelah hampir sembilan tahun tak merilis karya baru.
Kedua lagu tersebut diproduseri oleh Styalz Fuego, produser peraih nominasi Grammy yang juga dikenal berkolaborasi dengan Troye Sivan, Charli XCX, dan Khalid.
Dalam pernyataannya untuk “Lucky Dimes”, Dougy menegskan bahwa proses kreatif album baru ini bukan tentang nostalgia, tapi tentang babak baru dalam perjalanan mereka.
“Senang rasanya tahu bahwa sembilan tahun setelah album terakhir, kami masih punya sesuatu untuk disampaikan. Membuat rekaman ini benar-benar menyenangkan, dan kami tak sabar untuk membaginya dengan kalian — bukan untuk mengulang masa lalu, tapi untuk menulis bab berikutnya,” tuturnya.
Menariknya, perilisan dua lagu baru ini datang di tengah gelombang cinta baru terhadap katalog lama The Temper Trap. Lagu legendaris mereka “Sweet Disposition” bahkan kembali masuk ke daftar triple j’s Hottest 100 Australian Songs, menempati posisi No. 11, berkat versi remix dari John Summit, Vintage Culture, VXSION, hingga Lost Frequencies.
Fenomena ini jadi bukti bahwa meski waktu berlalu, pesona musik The Temper Trap belum pudar di hati para penggemar global.
Sebagai bagian dari momentum kebangkitan mereka, The Temper Trap juga mengumumkn tur intim di pesisir timur Australia.
- Brisbane – The Princess Theatre (24 Oktober)
- Melbourne – Northcote Theatre (25 Oktober)
- Sydney – Liberty Hall (26 Oktober)
Tur ini menjadi momen penting bagi band untuk kembali bertemu langsung dengan penggemar lama sekaligus memperkenalkan karya baru kepada generasi pendengar yang lebih muda.






