Sabo, JAKARTA – Band pop punk yang lahir dari komunitas Vespa, Vespunk akhirnya resmi comeback setelah 5 tahun vakum.
Kembalinya Vespunk ditandai dengan perilisan sebuah lagu terbaru yang berjudul Bukan Itu.
Band beranggotakan Wawah (vokal), Ledu (gitar), Fahri (drum), dan Farre (bass) itu bahkan menggelar pemutaran perdana atau premiere video musik Bukan Itu pada Agustus, bulan berdirinya Vespunk.
Pada 13 tahun lalu, tepatnya 17 Agustus 2012, band tersebut menetas dengan nama Scooterhood.
Sebanyak 12 lagu berbahasa Inggris menandai debut album Scooterhood pada masa itu hingga meraih popularitas di kalangan komunitas Vespa dan kancah musik.
Pada album kedua, demi menghindari kerancuan, unit pop punk asal Jakarta itu lalu bermetamorfosis menjadi Vespunk.
Langkah Vespunk kemudian ditandai dengan lahirnya 10 lagu bahasa Indonesia.
Kini, Vespunk menandai perayaan 12 tahun eksistensi dengan peluncuran video musik Bukan Itu di Lima Dua Coffee, Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu (23/8) malam.
Momen tersebut menjadi penanda kebangkitan Vespunk, bangkit dari badai pandemi, bangkit dari hiatus.
“Saat hiatus, komunikasi tetap berjalan meski secara fisik kami berjauhan. Teman komunitas Vespa terus bertanya ‘kapan Vespunk balik lagi’. Hal itu bikin kami sadar: Ini bukan cuma band, ini rumah. Kami harus kembali,” kata Ledu Vespunk.
Single baru yakni Bukan Itu menawarkan sisi eksotis Vespunk yakni lebih kalem, namun tetap sarat makna.
Dengan aransemen masih dalam spirit pop punk, lagu tersebut hadir dengan tempo lebih average, dan melodius.
Sementara soal tema lirik, Bukan Itu menyentuh konflik emosional serta hubungan antarmanusia, pasangan, teman, orang tua dan anak.
“Pesannya sederhana tetapi dalam, kalau ada konflik, jangan cari menang. Empati adalah solusi meredam api emosi,” jelas Wawah, vokalis sekaligus executive produser Vespunk.
Adapun Vespunk menggarap video musik Bukan Itu secara mandiri di salah satu studio di kawasan Kebagusan, Jakarta.
Momen syuting dimanfaatkan menjadi ruang silaturahmi dan kolaborasi, sebab rekan-rekan komunitas Vespa hadir langsung saat pengambilan gambar.
“Kami kerjakan semua sendiri, dibantu teman komunitas dan kolega dari dunia produksi. Ini bukan sekadar video musik, tetapi bukti nyata solidaritas,” ucap Fahri Vespunk.
Bukti soliditas Vespunk dengan komunitas Scooterhood berlanjut pada momen comeback sekaligus peluncuran video musik Bukan Itu.
Vespunk turut merayakan ulang tahun ke-13 induk semang, Scooterhood yang dirayakan secara meriah.
Sederet kegiatan dilakukan, mulai dari aksi riding 100 skuteris dari komunitas Vespa seantero Jakarta yang riding bareng dari Taman Menteng, Jakarta Pusat menuju venue di Kuningan, Jakarta Selatan.
Ketua Scooterhood, Mochamad Fachri Chuzaeri mengatakan agenda premiere video musik Vespunk didukung penuh lintas komunitas Vespa.
Antara lain, Scooterist Jakarta Timur Bersatu (SJTB), Scooterist Jakarta Utara Bersatu (SJUB), Scooterist Jakarta Pusat Bersatu (SJPB), Paguyuban Scooter Jakarta Barat (PSJB), Paguyuban Scooter Jakarta Selatan (PSJS), dan Ladiescoot Veronicaa (Bogor).
”Bukan hanya Vespunk yang kembali dari hiatus di ultah ke-12, Scooterhood resmi regenerasi di ultah ke-13 ini. Keduanya lahir pada 17 Agustus. Scooterhood adalah forum komunikasi persaudaraan skuteris yang dipersatukan oleh kreativitas tanpa batas. Insyaallah momen reborn ini memberi dampak positif bagi kehidupan sosial ekomomi. Merdeka,” jelas Fachri.
Sejumlah agenda istimewa yang telah ditorehkan Scooterhood yakni SOTR Charity dan Balap Vespa Sirkut Sentul (2013), Scooterhood Launch Party, United Souls Pencatatan Rekor Parkir Terbanyak di Rooftop Semanggi, Banjar Negara Charity (2014), Cireundeu Charity Picnic Rally – Pelabuhan Ratu Vespalicious – Rainbow – Invited By Ind Greaser (2015 dan 2016), hingga Sixth Anniversary (2018).
Sejak 2018, kinerja Fachri sebagai ketua umum Scooterhood dipermudah dengan kehadiran Chandra Aoen sebagai wakil, Bunda Nick sebagai sekretaris, Hafid Ramadhan, Gerald, dan Timmy Guntara.