Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street naik pada perdagangan Senin (20/10), antara lain ditopang oleh lonjakan harga saham Apple. Investor menantikan kemungkinan berakhirnya penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung serta serangkaian laporan pendapatan perusahaan-perusahaan besar.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 515,97 poin atau 1,12%, ke level 46.706,58. Indeks S&P 500 juga naik 1,07% dan ditutup di level 6.735,13, sedangkan Nasdaq Composite
naik 1,37% dan ditutup di level 22.990,54.
Apple memimpin penguatan pasar, naik hampir 4% ke rekor penutupan, setelah menerima peningkatan rekomendasi beli dari sebelumnya tahan olej Loop Capital. Perusahaan tersebut menunjukkan data peningkatan permintaan iPhone, dengan mengatakan bahwa saat ini masyarakat berada di tahap awal siklus adopsi AAPL yang telah lama dinantikan. Mereka juga menunjukkan data ekspansi pengiriman iPhone yang berkelanjutan hingga tahun fiskal 2027.
Penutupan pemerintah, yang memasuki hari ke-20, juga memberikan dorongan bagi saham. “Kemungkinan akan berakhir minggu ini,” ujar Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett kepada acara “Squawk Box” CNBC, Senin (20/10).
- Danantara Bidik Nilai Transaksi Harian Bursa Capai Rp132,6 T, Bagaimana Caranya?
- Bank Neo Commerce (BBYB) Rombak Direksi, Batal Angkat Direktur Teknologi
Ia yakin Demokrat “moderat” akan bersatu minggu ini untuk mencapai kesepakatan dan Gedung Putih siap mengambil langkah-langkah yang lebih kuat untuk mengakhiri penghentian tersebut jika tidak ada kesepakatan minggu ini.
Setelah pekan pertama musim pelaporan, 76% dari 58 perusahaan S&P 500 yang telah merilis laporan keuangan sejauh ini telah melampaui ekspektasi pendapatan, jauh melampaui rata-rata pekan pertama sebesar 68% dan sedikit lebih tinggi dari angka 73% pada kuartal sebelumnya, menurut Bank of America.
Pekan ini, beberapa perusahaan besar diperkirakan akan melaporkan hasil kuartalan. Netflix, Coca-Cola, Tesla, dan Intel termasuk di antaranya. Investor berharap laporan keuangan akan terus menguat, yang mungkin akan menutupi tantangan apa pun dalam lanskap ekonomi makro.
Investor juga mengabaikan kekhawatiran risiko kredit yang sempat menyebabkan kejatuhan di pasar saham pada Kamis. Pasar sempat panik setelah Zions Bancorporation dan Western Alliance
mengungkapkan masalah yang terkait dengan kredit macet, yang menyebabkan saham beberapa perusahaan keuangan raksasa dan bank regional melemah.
Saham Zions, yang dijadwalkan akan melaporkan pendapatan setelah bel perdagangan, dan Western Alliance mengalami kenaikan pada sesi perdagangan Senin, masing-masing naik 4%.
“Pasar mulai pulih dari drama tarif yang sedang berlangsung dengan Tiongkok dan kebuntuan akibat penutupan pemerintah, dan kini lebih fokus pada kebijakan moneter dan pendapatan, yang keduanya jauh lebih positif dan berdampak,” kata Jamie Cox, Managing Partner di Harris Financial Group
Tiga indeks utama AS sedikit menguat pada hari Jumat setelah Presiden Donald Trump tampak optimistis terhadap potensi kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok menjelang pertemuannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping akhir bulan ini di Korea Selatan. Trump menyuarakan sentimen serupa pada hari Senin, dengan mengatakan bahwa ia mengharapkan kesepakatan yang “adil” dengan negara tersebut.
Menteri Keuangan Scott Bessent juga mengatakan pada hari Jumat bahwa ia berpikir situasi telah mereda dengan Tiongkok dan bahwa ia kemungkinan akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng dalam minggu mendatang. Komentar ini menunjukkan kepada para pedagang bahwa ancaman Trump untuk mengenakan tarif tambahan 100% atas impor Tiongkok mulai 1 November kemungkinan besar tidak akan terjadi.






