Free Gift

Warren Buffet Sebut Investasi Emas Sangat Buruk, Ini Alasannya

Sabo, JAKARTA – Warren Buffet, seorang investor terkemuka di dunia mengungkapkan emas adalah pilihan investasi yang buruk dan tidak membeli emas lagi untuk investasi. 

Warren Buffett menekankan bahwa inti dari kesuksesan investasi terletak pada kemampuan membedakan aset produktif dan nonproduktif. Emas termasuk aset non-produktif karena tidak menghasilkan apa pun, sementara aset produktif seperti saham, lahan, atau perusahaan mampu menciptakan nilai baru dari waktu ke waktu. 

Buffet juga menyetujui kalau emas bisa menguntungkan dalam jangka pendek. Namun, tidak cocok untuk investasi jangka panjang yang ingin menumbuhkan kekayaan.

Berikut penjelasan Warren Buffet mengenai buruknya berinvestasi emas yang dilansir dari whitetopininvestor:

1. Emas Tidak Produktif

Selama ini, banyak orang mengetahui bahwa emas adalah salah satu instrumen investasi yang menguntungkan untuk menjaga nilai dari inflasi. Namun, Buffet menjelaskan bahwa emas tidak produktif, tidak ada return (imbal hasil/keuntungan), dan harga emas bergantung kepada spekulasi harga pasar.

Emas selalu tersedia, tidak seperti hasil produksi kebutuhan manusia yang terdapat batasnya. 

Bagi Buffet, Investor yang serius akan mencari aset produktif yang mendapat imbal hasil dan apresiasi nilai. Emas adalah aset yang tidak berkinerja baik, sehingga menjadikannya pilihan investasi yang buruk.

2. Kurangnya Potensi Pendapatan

Salah satu kelemahan emas adalah kurangnya potensi pendapatan dan stagnan. Tidak seperti saham yang menghasilkan dividen, obligasi yang menghasilkan bunga, atau properti yang menghasilkan sewa. Kurangnya arus kas yang teratur ini dapat membuat emas kurang menarik, terutama jika mencari investasi yang memberikan pendapatan tetap.

3. Riwayat Kinerja Buruk

Harga emas seringkali jatuh ketika ekonomi sedang baik. Saat ekonomi sedang gesit surplus, investor cenderung memindahkan uang mereka ke saham dan investasi lain yang sedang berkembang. Dalam jangka panjang, saham biasanya memiliki rata-rata return yang lebih tinggi daripada emas.

4. Kehilangan Peluang Investasi Lain

Ketika berinvestasi emas saja, anda akan tidak berkesempatan mendapat return yang lebih tinggi dari investasi lain seperti saham atau properti. Secara historis, saham umumnya mengungguli emas dalam jangka panjang. Hal itu menunjukkan bahwa mengeksplorasi investasi lainnya ini dapat menghasilkan return yang lebih menguntungkan.

5. Risiko Inflasi

Beberapa orang membeli emas untuk melindungi diri dari inflasi, tetapi rekam jejak yang buruk terhadap inflasi dalam jangka panjang menunjukkan bahwa harga emas terkadang hanya naik seiring inflasi. Berinvestasi pada aset produktif seperti saham biasanya menghasilkan imbal hasil yang lebih baik.

6. Harga Emas Fluktuatif

Harga emas bisa sangat fluktuatif, berubah dengan cepat akibat peristiwa politik, kurs mata uang, dan kebijakan bank sentral. Sebaliknya, investasi lain seperti saham dan properti cenderung menawarkan stabilitas dan keamanan yang lebih tinggi, menjadikannya pilihan yang lebih meyakinkan bagi investor.

7. Sifat Spekulatif

Harga emas sering kali didorong oleh perdagangan spekulatif dan bukan permintaan aktual, sehingga kurang dapat diprediksi dan menambah risiko penurunan harga secara tiba-tiba.

Banyak orang membeli emas karena berspekulasi atau beranggapan emas sebagai pelindung dari ketidakpastian ekonomi, inflasi, atau pelemahan mata uang. Namun, Buffett menilai bahwa ketakutan tersebut tidak sebanding dengan kenyataan bahwa emas tidak menghasilkan apapun dan nilainya tidak pernah konsisten.

8. Penyimpanan dan Perawatan yang Rumit

Memiliki emas fisik membutuhkan tempat yang aman untuk menyimpan barang yang berat, sulit dipindahkan, dan memakan tempat yang mahal. Selain itu, emas perlu diasuransikan dari risiko pencurian atau kerusakan, yang akan menambah biaya dan mengurangi keuntungan secara keseluruhan.

Selain itu, adanya tambahan biaya transaksi dari broker dan dealer penjualan akan selalu bertambah seiring waktu, sehingga mengurangi keuntungan atau meningkatkan kerugian. (Stefanus Bintang)

Want a free donation?

Click Here

Related Post

Tinggalkan komentar